Jumat, 12 Oktober 2012

Arti Kehidupan

Apa yang kudengar...
Tak selamanya seperti yang kulihat...
Apa yang kuraba...
Tak selamanya seperti yang kurasa...
Apa yang kuingin...
Tak selamanya seperti yang terjadi...

Ku terus berjalan, di tepi harapan...
Tuk mencari arti...Arti Kehidupan yang fana ini...
Hanya semangat dan cintalah, yang membuatku bertahan...
Bertahan melawan sayatan angin kehidupan...

Mungkin hidup tak selamanya merah membara...
Terkadang harus merasakan kelamnya hitam..
Tapi...Masih ada cahaya putih dibalik awan kelam...
Masih ada harapan yang menanti...


Sambutlah ‘si CINTA

Saat malam mulai larut

Suasanapun semakin senyap

Aku terbujur dalam kekakuan

Karena hati terpasung dalam kesepian
Kesedihan dengan kesendirian

Seakan menggugurkan sejuta harapan


Sepinya malam berlalu sudah

Pagi datang mengawali hari baru

Aku terbangun dari panjangnya malam

Perlahan aku bergerak,

Berdiri dan kubuka jendela

Tersiratlah cahaya mentari pagi

Menyinari……

Menghempaskan semua khayalan kepahitan



Memang, Aku harus tetap tegar berdiri

Songsong hari yang baru

Sambut dengan sesuatu yang indah

Wujudkan misteri cita dan cinta



Sambutlah ‘si CINTA’ yang cantik

Berikan dia senyum

Warnailah hari-hari dengan cinta

Kebenderangan


Kala malam semakin larut

Aku terpaku di dalam kesunyian

Terdiam menatap ilusi kesendirian

Diriku seakan terbiar dalam kehampaan



Kebekuan jiwa menjelma

Kedinginan nurani selalu menemani

Aku merindu tentang kehangatan

Aku bermimpi tentang keindahan



Saat tirai kegalauan mulai tersibak

Fatamorgana menjauh dari realita

Hingga tersingkaplah kebenderangan

Makna kedamaian yang hakiki


Arti Cinta


Di dalam kedinginan jiwaku

Kau hadir mendekap erat kalbuku

Dalam kesendirian nuraniku

Kau temani aku dengan kemesraan

Dalam kegalauan jiwaku

Kau hadir untuk menghiburku

Dalam kesepian malamku

Kau hadir dalam indahnya mimpiku


Tiada yang kupikirkan selama ini

Kecuali aku merasa berarti bersamamu

Kan kuayun langkahku ini

Bersama irama kerinduan

Kangen khan slalu menyelimuti hatiku

Tak ada sesuatu terindah untuku

Karena kau segala-galanya bagiku


Arti perasaan

Dikala aku merindu

Ingin kutulis sejuta syair indah

Ingin rasanya aku berkisah

Tentang semua kekangenanku



Di saat ini seolah aku sulit mencari

Dermaga yang berairkan tinta emas

Dan pena antik untuk mengukirnya

Aku takut terdampar di pulau sana

Yang penuh dengan ketidakpastian



Paradigma ?!!!



Hari demi hari terus berjalan

Pergantian waktupun tidak dapat dielakan

Perubahan adalah sebuah realitas yang harus dihadapi

Sebagai konsekwensi logis atas akhir dari setiap langkah

Paradigma hidup merupakan acuan dalam melangkah

Sebagai barometer dalam menjalani hidup

Menuju sebuah wujud misteri

‘Cita-cita’



Perenungkan kembali tentang Paradigma hidup

Tentang cita-cita yang tergantung di angkasa

Katakanlah kamu bisa untuk meraihnya

Kamu bisa untuk menjalaninya

Gapailah semuanya



‘Sungguh beruntunglah orang yang slalu mensucikan diri

(Kembali kepada fitrah dan kesucian )’

‘Selamat Ulang Tahun ’

Success for You





Kujelang….



Pagi yang indah kujelang kembali

Menghempaskan mimpi meraih bergantinya hari

Di ufuk timur tersirat cahaya kedamaian

Membangkitkan semangat menghangatkan perasaan

Hembusan angin menemaniku berjalan

Mengiringi langkah berpadu dalam kepastian

Gemersik dedaunan bak irama kehidupan

Selalu setia menyanyikan lagu kemenangan

Dalam menggapai makna cita dan cinta

Dalam mewujudkan makna hidup yang sesungguhnya

Biarkan pergantian hari terus berjalan

Karena setiap saat akan selalu kujelang


Bingkai kehidupan


Masa demi masa berlalu sudah

Kemana kaki jalan melangkah

Liku-liku kehidupan mengukir sejarah

Kini saatnya berpotret diri

Berbenah dari segala keburukan

Meningkatkan semua kebaikan

Ramadhan sebentar khan tiba

Kini saatnya tuk membuka pintu hati

Memaafkan semua kehilafan

Mari kita sambut dengan gembira

Dengan memperbanyak ibadah

Tuk menggapai tingkatan taqwa

Derajat tertinggi disisi khalik

Semoga Allah selalu membimbing kita

Dan nanti memasukkan kita dalam surga-Nya

Amiin



Puisi angin

Di kesepian malam aku sendiri

Termenung dibawah cahaya rembulan

Pucuk-pucuk daun meliuk indah

Mengikuti irama angin perlahan



Angin…., Aku hargai kau menghiburku

Memang tidak ingin aku berlama-lama

Larut dengan gelapnya malam

Terombang-ambing oleh kelamnya awan

Angin…., Tolong katakan pada bintangku

Aku rindu dan berharap dia hadir disini

Dengan segala ketulusan cintanya

Ingin aku mengajaknya bernyanyi

Menari, berdansa berdua

Angin…, katakanlah padanya

Aku perlu belaian sejuta kasihnya

Ingin aku menikmati indahnya malam ini

Dengan kehangatan peluk mesranya

Angin…, untuk yang terakhir

Katakanlah padanya

Aku benci dengan kesendirian ini




Kesendirian



Di kesepian malam aku sendiri

Fikiran menerawang menjelajah angkasa

Ingin rasanya kubuka semua tabir gelap

Sehingga bisa kunikmati indahnya rembulan

Beserta gemerlapnya selaksa bintang



Semilir angin berhembus perlahan-lahan

Seolah tak ingin mengusikku dari lamunan

Pucuk-pucuk daun menari penuh kemesraan

Seakan tiada bosan untuk selalu menghibur

Semua gundah dan keresahan hatiku



Ketika malam semakin larut

Aku sadari akan kesenmdirianku

Semuanya memang penuh ketidakpastian

Kecuali…. Bisa kunikmati sisa hidup ini

Dengan cinta dan kasih sayang

Dimana semuanya serba tulus

Dimana semuanya serba ikhlas

Dimana semuanya penuh kerelaan

Tanpa pamrih dan pengharapan



Kepastain



Ketika kupaksa mata ini terpejam

Justru hati terus cerita

Bicara tentang kesepian malam

Tentang matahari yang telah tenggelam

Kesepian adalah pengharapan kasih

Sedang tenggelam adalah masa lalu



Saat akhir tidak berarti kebahagiaan

Perasaan menjadi terlukakan

Khan kucari mutiara ketulusan

Kristal mujarab penawar kepedihan

Sungguh, hanya sang dewi yang memiliki

Sebelum fajar di ufuk timur menjelang

Kupastikan sang dewi adalah penentuan

Kesembuhan atas sayatan luka-luka ini




Cinta

Ketika aku datang

Di dunia pewayangan cinta

Cuma satu yang aku bawa

Perasaan kasih di dalam dada

Yang bisa merubah satu wacana

Menjadi cerita panjang

Yang berbelit susah mengambarkannya



Tak ada alasan lain tentang cinta

Karena hanya satu yaitu kasih

Kecuali hanya mengada-ada

Kalau ada aku tak percaya

Alasan itu dipaksakan

Dan akan aku katakan

Sungguh malang nasib mereka

Karena tak beda dengan si penjaja



Cinta adalah rindu

Yang datang dari dalam kalbu

Bisa membawa tentram

Dalam merih kedamaian hidup



Kangen



Dalam remang cahaya lilin

Sekilas nampak kilauan kasih

Memedarkan arti kekelabuan hati

Sesaat seolah redup

Membisakan harapan cinta dan kerinduan



Dalam dada menyesak arti ketidakpastian

Sesekali ingin semua cita teraih

Namun, tak dapat menembus batas ruang

Yang semakin menjauh



Dikala sekelebat kilat menyala

Cahayanya menyilaukan mata

Bukan terang yang kuraih

Namun kegelapan setelahnya



Hamparan bunga cinta menjadi merana

Kedinginan, ingin ada yang memetiknya

Dipandang ditaruh dalam vas bunga

Walau nantinya layu

Namun hidupnya menjadi berarti

Menikmati semua tujuan yang dicapai

PERJALANAN

Saat hujan semakin deras

kusuri jalan selangkah demi selangkah

Kuraba bajuku yang sudah kuyup

serasa dingin udara menusuk

sebentar kutoleh kebelakang

Terlihat jelas roda sejarah membentang

Angin kencang

Percikan hujan

Halilintar

Semuanya adalah terpaan kehidupan

Aku berharap reda khan tiba

Terang khan menjelma

Menjadikan hidup penuh makna





Puisi Jarum Dan Jerami

Seandainya kau tak membisu

Tentu dengan mudah aku meraihmu

Walau begitu,

Biarlah kuuji kesabaranku

Khan kuambil jerami ini satu-satu

Sampai aku dapat menemukanmu

Lalu kau rajut kembali kainku

Fatamorgana

Gelap malam penuh kesunyian

Membukakan pintu-pintu ilusi

Menyibakan tirai-tirai kegalauan jiwa

Saat perjalanan adalah perasaan
Hati gelisah menjadi tumpuan
Perlahan-lahan rasio menjauh

Akalpun pergi tanpa berpesan

Saat kusadari semuanya

Aku terbujur di negeri khayalan

Berharap akan fatamorgana

Senyumanmu


Aku terbayang akan manisnya senyumanmu

Seakan hanya aku yang menikmatinya

Namun aku hanya bisa merindu

Akankah cintaku terdampar disuatu pulau ?

Terbawa hanyut bersama gelombang kasmaran

Dan berlabuh di pantai asmara



Tetapi aku sangat yakin

Disana kita khan bercinta

Memadu kasih

Bercerita tentang hari esok

Khan kubiarkan semilir angin membelai tubuhku

Hingga aku tertidur dalam sandaran pelukmu

Namun mengapa suara ombak membangunkanku

Saat mimpiku menerawang angkasa

Menjelajahi ruang-ruang khayalan



Tuhan, mengapa aku ini ?



Terlalu menikmati senyuman itu

Apakah aku telah menduakan cintaku dari-Mu

Sampai hatiku bergetar menahan rasa

Namun kini khan kubiarkan semua berlalu

Terhempas terbawa arus

Ke suatu negeri nun jauh disana



SIANG YANG BERLALU

Saat mentari mulai tenggelam

Sayap malam menutup perlahan

Gelap sudah menjelang

Panasnya siang jadi terlupakan

Semua berlalu

Biarkanlah siang ini berlalu



IBU

Ibu…

Kini aku tahu

Kesabaranmu

Ketabahanmu

Kecintaanmu



Ibu…

Kini aku rindu

Masakkanmu

Senyumanmu

Belaianmu



Ibu…

Aku tak akan lupa

Kebaikkanmu

Jasamu

Nasehatmu

Ibu…

Ternyata kau adalah segalanya bagiku

Kuharap kasihmu abadi selama-alamanya untukku

BUNGAKU

Bungaku…

Kala pagi atau sore hari

Kau taburkan aroma kasih

Membelai kalbu selembut awan putih

Membawaku ke alam khayalan indah

Penuh kedamaian dan kebahagiaan



Bungaku…

Kau laksana dewi kayangan

Selalu dipuji setiap orang

Sunggingan senyummu tak menjemukan

Menggoda mengetarkan hati



Bungaku…

Setiap saat aku nantikan

Lambaian tanganamu mengajakku

Melepas semua kepedihan hidup

Menyandarkan semua kesusahan

Menuju ketenangan bathin

Dalam menikmati hidup ini

Perubahan

Saat rembulan tertunduk sendu

Gema petir menggelegar

Awan kaget ikut bermuram

Mencucur hujan rintik perlahan

Merubah egois yang membatu

Menjadikan hati penuh pengharapan
Arti Kembali

Pohon besar di tanah gersang

Saat hujan Menerjang

Dia jatuh dengan terlentang

Dimakan rayap terlapukkan

Jadikan semua tak berdaya

Semuanya menjadi satu

Tidak terkenali lagi


Puisi Batu

Goresan itu

Mengukir batu jadi saksi

Membisu

Dengan satu kalimat

Aku cinta kamu !!

Penilaian Cinta

Dusun yang sepi

Ada seorang perempuan tua

Dengan suami renta yang buta

Seolah mereka tak berdaya

Mereka hanya berkebun

Itulah kedamaian mereka

Kenapa orang hanya menduga

Padahal mereka punya cinta

Yang tak seorangpun mampu menilainya
Terbujur

Aku terbujur

Di sebuah sudut yang pengap

Hanya coro yang menemaniku

Dia katakan sesuatu padaku

Orang memandang kita hina

Tetapi …

Bisakah kita katakan

Bahwa mereka bijaksana

Biarkan mereka menilai kita

karena kita adalah kita

Kepahitan

Pisau menoreh hatiku

Melukakan perasaan

Menyayat

Menjadikan hidup berubah arti

Saat takdir itu merenggut

Kepahitan adalah realita

Kebahagiaan jadi impian

Akhirpun tak terelakkan

Salam perpisahan

Kini, hatiku tergores kesedihan

Ketika terucap salam perpisahan

Walau air mataku tak berlinang

Bukan berarti suatu kerelaan

Saat-saat langkah terayun

Jarak kita-pun semakin membentang

Akankah semuanya jadi terkenang

Atau hanyut terbawa gelombang

Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan



Sobat, dalam hatiku ini

Akan tetap membekas suatu kenangan

Kau sungguh baik, supel dan komunikatif

Siapapun mengenalmu pasti akan merindu

Namun untukku, janganlah kau biarkan

Aku terkulai lemas dalam kehampaan

Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan
Gelisah

Gelap malam penuh kesunyian

Lamunan jauh menerawang angkasa

Membukakan pintu-pintu mimpi

Menyibakan tirai-tirai kegalauan jiwa



Bias keremangan memudarkan kasih

Memutar hati menguak arti ilusi

Memedarkan beribu warni cahaya

Membayang menjauh dari arah cita



Katak merengek ikut meresah

Menggugah hati kala gelisah

Air hujan menetes berduka

Membasah bumi ikut bersedih



Gema kegundahan kian bertalu

Gemercik air melantun irama nan merdu

Berhembus angin membelai lembut

Gemerisik suara daun menghibur

Membangkit menggugah kalbu



Meliuk menari rumput nan ayu

Melambai perlahan seolah mengajak

Melepas duka menjemput cinta

Merayu bernyanyi kerinduan

Menyongsong esok akan kebahagiaan



Di Sisi Malam


Ketika kabut tersibak

Rembulan memancarkan sinarnya

Malam yang muram telah berlalu

Makna kegelapan menjadi tertampikan

Nur kebenaran adalah kebenderangan



Saat kepala makin merunduk

Kucium tanah bukti kehinaanku

Sebagai tanda Agungnya sang Khalik



Isak tangisan begitu lirih

Seirama kidung detak jantung

Air mata berderai tak tertahan

Mencapai kekhusukan semakin dalam



Saat dingin semakin menusuk

Disinilah aku semakin mengenal Tuhan



Aku Tak Ragu

Tuhan,

Aku yakin dengan segala kasih-Mu

Dan aku percaya akan semua sayang-Mu

Namun mengapa aku ini ???

Selalu tak tahu diri

Apakah ada sesuatu yang mengunci hatiku ?!

Sehingga aku lupa akan semua cinta-Mu

Tuhan,

Kau pasti selalu mendekapku

Namun aku tempikkan arti kehangatan-Mu

Apakah aku insan tak tahu balas budi ?!

Kurang bersyukur

Selalu mencari dan berharap yang lebih

Bahkan tanpa terasa dan tak tersadari

Mungkin aku memohon selain kepada-Mu

Tuhan,

Andaikan aku selalu bersujud pada-Mu

Dan bersimpuh di dalam rumah-Mu

Tentu Engkau mau menerima tobatku

Namun aku kadang merasa lain
Karena banyak dosa yang kulakukan



Tuhan,

Aku tahu tangisku tak berarti bagi-Mu !!

Kini biarlah aku merenungi semuanya

Dan akan kucari pintu insyafku

Tapi, aku yakin dan tak meragukan

Akan semua ampunan-Mu, Tuhan.



Keagungan Tuhan



Merah merona bola api di atas cakrawala

Tanda terbitnya sang surya di ufuk pagi

Suara burung bernyanyi riang bergerak kian kemari

Menggugurkan sejuta embun dari kerindangan daun

Semua itu bukti Agungnya ciptaan Tuhan



Sebagai manusia hendaklah bersyukur

Ketemu lagi akan hari

Setelah sesaat mengunci rasa

Melupakan semua problema

Kini ditantang perjalanan hidup

Membuktikankan semua impian dan harapan

Kalau kita sadar, nyata ataupun tidak

Itulah garis takdir Tuhan

Semuanya ini perjalanan waktu

Manusia hanya bercita

Namun begitu, yakinkan diri ini

Hidup ini jangan disia-siakan

Berbagi Kasih

Kulihat daun meliuk

Disaat kejora mulai menghilang

Pagi datang begitu cepat

Sayang sungguh sayang memang !!

Juita malam menjadi penantian



Indahnya pagi di pantai pengharapan

Merupakan suatu makna keceriaan

Saat ombak menuju ke tengah

Pasti ia akan kembali lagi

Membawa buih putih arti kehidupan

Meratakan hamparan pasir yang berserakan



Di tengah laut dari kejauhan

Perahu kecil terihat menepi

Membawa seribu ikan hasil tangkapan

Dengan senyum kebahgiaan nelayan



Ketika terkatung di tengah samudra

Tidaklah sempat berfikir tentang cinta

Semuanya seakan sirna

Kini saatnya berbagi kasih

Dengan permata hati

Yang slalu menanti



Malang

Saat sosok itu terlentang

Terkulai di kamar yang remang

Tanpa busana

Tak kenal budaya

Aku hanya mendengar

Gertakan kuat

‘ingat aku adalah uang’



Perjalanan

Wanita malam jadi kenangan

Dalam suatu perjalanan

Bola matanya indah menggoda

Memberi rayuan tentang kemesraan



Sungguh murah kau tawarkan

Ternyata cukup uang recehan

Cuma sekedar untuk membeli jajanan



Pernah sesekali aku tanyakan

Mengapa tak kau tinggalkan hal demikian

Sebab itu kesia-siaan



Tak salah memang kau katakan

Kalau itu saling menguntungkan

Tetapi ada pihak yang dirugikan

Ibumu yang melahirkan



Wanita

Wanita punya hak juga memiliki kewajiban

Tetapi selalu disalahtafsirkan

Hingga kadang menyalahi aturan

Emansipasi diputarbalikkan

Sebagai dalih atau alasan



Hanya untuk mencari kepuasan

Kau korbankan kasih sayang

Anak-anak kau terlantarkan

Dan masih banyak yang dicampakkan



Lalu bagaimana akan nasib bangsamu

Saat keluarga tak kau hiraukan

Sungguh, slogan indah jadi kenagan

Wanita tiang negara

Kini menjadi puntung yang berserakkan

Syair metafisik

(Merambah kegaiban dunia lain)



Alam ini seolah tidak nyata

Seakan-akan dunia bayangan

Tetapi dunia ini punya dimensi

Dimensi lain yang imateri

Hanya rasa iman yang bisa menggapainya

Entahlah, memang alam ini serba aneh

Pengamanannya sungguh ekslusive

Penjagaan yang ekstra ketat

Dengan benteng yang begitu kokoh

Seakan beruratkan besi bertulangkan baja

Begitu susah menembus dunia ini

Hanya dengan akses yang tepat

Dan prasarat pasport yang lengkap

Barulah bisa memasukinya dengan aman

Ketika ada yang mencoba memaksa

Hanya mengakibatkan luka-luka

Seandainya memang bisa

Hanya mengakibatkan sengsara

Merantau di dunia metafisik

Tanpa arah dan tujuan yang pasti

Kehancuran buat si pemaksa

Siksa menjelma menggerogoti hidupnya

Hanya Tuhan-lah yang dapat menyembuhkannya

Andai kesabaran menghinggapi kehidupannya



Kata iya

Mengangguk kata setuju

Tapi bukan berarti iya

Mengapa sahabat tak bertanya ?!

Hanya bergeleng kepala



Kalau sahabat tak paham

Uneg-uneg jangan disimpan

Ungkapkan semua perasaan

Hak berpendapat dijamin undang-undang

Sudah jelas di pasal dua delapan



Diam bukanlah emas

Emas ada di busang

Katanya sedang diributkan

Siapa yang bakal jadi jutawan

Mungkin mereka yang menambang

Sahabat juga mungkin nanti kecipratan

He…. he….

Jangan terlalu banyak termangu

Sebentar lagi khan pemilu

Jangan sampai terpancing isyu

Sekarang khan musim dikompor-komporin

Apa lagi sambil dikipas-kipasin

Bisa-bisa kebakaran nanti



Dengarlah kami

Saat-saat kaki terlangkahkan

Sejenak hati berfikir tentang keadilan

Ketika bangsa dilanda bencana

Ketika rakyat kecil dirundung duka

Ketika semua orang berharap tanya

Mana yang benar dan mana yang salah ?!

Banyak sosok muncul seolah pakar

Berteriak-teriak seakan benar

Seharusnya begini dan seharusnya begitu !!

Ternyata semua hanya teori membingungkan

Di sudut-sudut kota dan pelosok negeri

Rakyat jelata menggeliat kelaparan

Anak-anak mulai putus harapan

Akan kemana kami mencari

Napas kebebsan yang semakin sesak

Angin kehidupan yang mulai hilang

Sungguh tragis dan ironis

Rupiah terpuruk dalam kekhawatiran

Si awam hanya bertanya

Dosa siapakah ini ?!

Kok kami yang mendapat siksa

Kami tidak perlu banyak partai

Kami perlu banyak beras

Kami perlu banyak susu

Kami perlu makan

Dan kami perlu keadilan



Seminggu Di Ladang Tua

Sekian lama aku tak jumpa

Bayangan kerinduan kian terasa

Tak tahan ingin mendengar cerita

Seperti beberapa waktu yang lalu

Ketika kau berkisah di ladang tua



Hari pertama

Kau terdiam tak dapat bicara

Hanya mencucurkan air mata

Saat kucoba menghapusnya

Kau tepiskan tanganku

Waktu itu aku bertanya

Mengapa ???

Namun kau tak kuasa menjawabnya

Tapi aku tahu kau tidak merahasiakannya



Hari kedua

Kau baru menjawabnya

Kau merasa khawatir tentang adikmu

Yang hidup dirantau orang

Kau takut dia tergoda

Oleh bias remang cahaya kota

Namun kau tak kuasa meneruskan cerita

Kau cucurkan lagi air mata



Hari ketiga

Kau melanjutkan ceritanya

Bagiku makan tidak masalah

Hidup di desa tak akan kelaparan

Namun di kota adikku mau makan apa

Justru aku takut adikku dimakan orang

Katanya di kota saat sekarang

Tidak berfikir lagi besok makan apa

Tetapi besok saya mau makan siapa

Kau menangis lagi

Membuang air mata tanda berduka



Hari keempat

Ini tak akan ku lupa

Saat kau merayuku agar menanggapi

Semua cerita tiga hari yang lalu

Aku tak mau untuk bicara

Akhirnya kau meneruskan cerita

Tentang adiknya yang sangat dia cintai

Sampai kini tak kunjung pulang

Kau berharap agar adikmu cepat kembali

Hari kelima

Kau bercerita tentang metropolitan

Yang penuh dengan aktivitas kejahatan

Sikut kiri sikut kanan itu kebiasaan

Apakah adikku selamat dari todongan

Kesombongan dan kekerasan zaman

Kau menangis lagi

Dan tak kuasa cerita lagi



Hari keenam

Aku masih teringat

Saat kau bertutur tentang ibumu

Ketika dia mulai tua renta

Bahkan sampai akhir hayatnya

Kau katakan ibumu adalah keabadian kasih

Tak pandang pamrih

Ikhlas dalam menjaga anak-anaknya

Inikah arti surga di bawah telapak kaki ibu

Kau malah merenung sampai tak cerita apapun lgi



Hari ketujuh

Ini hari terakhir kau bercerita padaku

Karena aku akan ke rantau

Mencari pengalaman ke kota orang

Kau berharp agar aku dapat bertemu dengan adiknya

Dan menyampaikan salam kekangenannya

Sekarang kau akan mencoba untuk melupakannya

Karena adikmu tak memberi kabar berita

Kau ucapkan selamat jalan padaku

Inilah kisah seminggu di ladang tua

Namun sampai kini ku takkan lupa

Dan sekarang akan kucoba mencari adiknya

Untuk membantu temanku disana

Yang selalu berduka tentang adiknya

Berdoalah temanku agar aku menemukannya

Amiin


Diaolog rasio dan hati

(Tentang ungkapan perasaan hati)



Rasio berkata “ kenapa kau laukan itu hati?”

“entahlah, hanya itu yang ingin aku katakan” jawab hati.

“apakah aku terlalu ….Egois, emosi atau agresif”,

Lanjut hati.

“sudahlah, mungkin aku yang salah ?,

Aku tidak bisa memantaumu”, lanjut rasio.

“tidak rasio, aku terlalu memaksakan,

Seolah aku tak sadar dengan keadaanku.

Mungkin aku benar-benar lupa dan lalai,

Dan kau menganggapku konyol khan ?”

Kata hati panjang lebar.

“biarlah rasio, apa yang telah aku katakan

Aku yang akan menanggung akibatnya

Aku telah coba melakukan yag terbaik untukku

Walau harus menghancurkan diriku

Asal aku tidak melukakan orang lain

Aku akan tetap berbahagia.

Kau telah mengingatkanku rasio, terima kasih”

Hati menambahkan ungkapannya.

“hati, biarlah semuanya berjalan dengan relita

Mungkin kita harus bersikap sedikit bijak

Tidak usah terlalu berharap”Rasio menambahkan.

“aku setuju rasio” sahut hati.

Lalu keduanya terdiam seolah tidak ada pembicaraan lagi.

Dan begitulah sampai keduanya terlelap dalam tidur karena kelelahan.





From my friend

………..



Sobatku, di tengah malam

Yang sepi …..

Aku termenung sendiri

Dan dalam kesendirian ini

Aku tak tahu apa …..

Rasa rindu selalu ada

Tapi akupun tak tahu

Apa yang aku rindukan …..

Sobat, siramilah diriku

Dengan kasih dan cintamu…..

Agar aku tahu apa arti

Kesendirian dan rinduku ini

From : Ririe


Betapa

Tuhan …

Betapa dingin dekapan-mu

Sejak aku tak pernah lagi ke rumah-mu

Betapa kabur penglihatanku

Sejak cahaya-mu semakin redup

Pada setiap sudut pengembaraanku

Betapa sunyi pendengaranku

Sejak aku tak perduli

Suara orang-orang memanggil-mu

Tuhan

Betapa seluruh tubuhku luluh

Sebab matahari mengantarai jarak kita semakin jauh

Tuhan

Betapa aku tak mampu
Luput dari dekapan-mu
Sebab kini kumengerti

Dirumah-mu aku adalah tamu

from Dian H.



Yang tersayang



Kau bangun

Kugendong

Kutimang



Kau bermain

Kuasuh

Kutemani



Kau menangis

Kuhibur

Kucanda



Kau mengantuk

Kudendangkan

kukisahkan



Kau tidur

kubelai

kucium

Kudekap



Kau pergi

Kutersedu

Kucari

kurindu



Kau ….

From Dian



Tujuh Paragraf Saja



Paragraf pertama

Saat hujan semakin deras

kusuri jalan selangkah demi selangkah

Kuraba bajuku yang sudah kuyup

serasa dingin udara menusuk

sebentar kutoleh kebelakang

Begitu dalam arti perjalanan

percikan air adalah terpaan

Halilintar pemanis makna

Saat reda adalah harapan jiwa

menjadikan terang nur kehidupan



Paragraf kedua

Kala membayang terang rembulan

merenung menjadi makana harapan

waktu kecil adalah kedamaian

saat remaja masa pematangan jiwa

kini kutatap cermin kedewasaan

kukerutkan keningku

seraya aku berkata pada bayanganku

belajarlah dari perjalanan hidupmu

raihlah cita-citamu diatas bintang persia

dan jadilah dirimu dalam sebuah jati diri


Kamis, 11 Oktober 2012


Sahabat Sejati

kian lama hidup yang ku jalani
selalu bersama mu sahabat ku
susah sedih senang yang ku rasakan
bersama mu sahabat ku

sahabat
begitu banyak kenangan yang kita lalui
ke bahagian yang selalu kita rasa bersama
namun musnah dengan sekejap
telah di renggut oleh maut yang tak terduga

sahabat
kini kau telah pergi meninggalkan ku
meninggalkan semua kenangan kita
menyimpulkan sebuah air mata
yang terjatuh di pipi ku

sahabat
meski kini kita tak bersama
meski kita telah berbeda kehidupan
namun kita tetap satu dalam hati dan cinta
karena kau sahabat sejati ku

selamat tinggal sahabat ku
selamat jalan sahabat sejati ku
cinta kasih mu kan selalu satu di hati ku
selamanya ………


Ketika sahabat manjadi cinta

Kebahagian sebuah pertemnan kini
telah berubah menjadi keindahan sebuah kisah cinta. .
yang dulunya bertengkar sekarang menjadi damai akan hadirnya Cinta
dan pernah ada yang menyangka bahwa
Sebuah pertemanan bisa menjadi sebuah percintaan. . .

Dan mungkin semua orang tau,
Bahwa cinta itu berawal dari sebuah pertemanan. .

keindahan sebuah persahabatan lebih indah jika
di tambah dengan sebuah kisah Cinta antara dua makhluk
yang saling mengkasihi.

Ketika sahabat jadi Cinta

Tinggal dalam bingkai hatiku sebagai teman seperjalanan.
Aku tertawa kau bahagia,kau menangis aku terluka...
Kita mungkn tak menyadari,
aku bahkan kian tak mengerti.
Perlahan...ketulusanmu menyamarkan kisah pertemanan kita.

Tidak kusesali sekian cerita yg mendekatkan kau dan aku,
luka menjadi jembatan kian dekat hatimu dan aku.
Barangkali suatu saat kau akan memperoleh sebuah kisah indah yg lain.
meski tak mampu kubayangkan kau dengan yang lain,
kubiarkan mulutku berkata tidak,meski hatiku kian tersiksa.

Dengan sia-sia aku mencarinya ke setiap alasan,ke setiap pertemuan dan ikatan.
Kucoba yakini tak ada apapun disini,tidak rindu yg perlahan kian menyiksaku.
Dengarlah rekan seperjalananku,....
jika saja angin mampu berbicara jujur
dia akan berbisik sejuta rindu yg terpantul dalam bilik hatiku.
Menembus mega-mega,menggantung diangkasa...menghuni kedalaman jiwaku,
terkunci dalam bibirku meski tersirat dari tatapanku.

Tautkan saja,lepaskan label persahabatan kita
jika saja ku mampu menanggalkan segala segan...
Ku hadirkan bingkai jiwaku,
kubiarkan nama kita tertulis di sana.
menghapus jarak dan kesakitan di masa lalu.
Mungkin saja,...
kutemukan damai disisimu,
dan kau temukan kesejatian cinta bersamaku.



Sahabat...

Adalah satu jiwa yang menghuni dua tubuh
Bagai oksigen dalam air, dan hemoglobin dalam darah
dan, Seorang sahabat adalah;
Sebuah dorongan saat kita berhenti
Sebuah tuntunan saat kita sedang mencari
Sebuah senyuman saat kita merasa sedih
Sebuah lagu saat kita merasa senang
Sebuah cahaya saat kita dalam gelap

Banyak mantan pacar,
Tapi nggak ada mantan teman...
Sahabat aku milikmu,
Dan kamu milikku, selamanya...

Angan hidupku melayang
Disaat aku mengingatmu
Banyak kata yang tak sempat kuucap
Berlalu cepat kau tinggalkan aku
Tinggalkan semua cerita
Yang layak kukenang
Wahai sahabat .....
Kurindu canda tawamu

Namun .........
Semua itu hanyalah sejuta mimpi
Kerapuhan hatiku, terjamah sudah
Saat kau kembali kepadaNya
Bersama dua cahaya yang menyertaimu
Tuk slamanya hingga akhir hayatku
Kau ada di hatiku ......Sahabat.



Puisi Sahabat


Sahabat adalah teman di saat kita membutuhkan tempat untuk bersandar
Sahabat adalah tempat untuk kita membuang segala sedih dan duka
Sahabat adalah tempat dimana kita membutuhkan tempat untuk berdua
Sahabat adalah segalanya saat kita bersamanya

Sahabat yang baik adalah sahabat yang mengerti akan hidup kita
Sahabat adalah orang yang rela berkorban untuk kita
Sahabat adalah orang yang menghargai setiap pendapat yang kita punya
Sahabat adalah tempat untuk segalanya

Saat kita kehilangan sahabat orang pertama yang harus kita cari adalah TUHAN
Saat kita dihianati oleh sahabat janganlah kita kecewa
Saat kita ingin berbagi bersama sahabat mengertilah dia apaadanya
 Sahabat yang paling terbaik adalah TUHAN

Puisi Cinta


“Cinta Itu. . .”

Cinta bagaikan air laut yang mengisi sebagian isi bumi, . . .
Memberi banyak kehidupan, . . .
Membuat orang ingin tahu, . . .
Dan tiap orang pasti mengalami cinta, . . .

Cinta itu keikhlasan, . . .
Cinta itu Kemauan, . . .
Cinta itu saling mengerti, . . .
Cinta itu indah jika kita bisa menempatkannya pada tempat terbaik dalam hati, . . .

Jadikan cinta litu indah dihatimu, . . .
Karena cinta bisa seindah yang kau mau, . . .

Aku mencintaimu

Dalam segala kurang dan lebihmu, . . .
Dalam pintaku pada-NYA terselip namamu yang selalu kurindu, . . .
. . . ,I LOVE U, . . .

puisi cinta ke 2


Hanya Harap
Ku hitung mata kaki
Ku pandang mata kaki
Tak bisa diri ini ungkapkan hati
Hantarkan kata lewat puisi
Siapa tau syair ini bawamu cintaku
Rindu,cinta,rasa ini menyatu menjadi satu
Inginku kata mesra untukmu
Tapi apa daya,..!!!
Langkahku terhenti
Oleh sebuah cahaya padam

Aku Kagum Kepadamu
Sungguh setiap hari yang ada do pikirnku hanya kau.
Aku tak kenal kau
Bahkan nama mu pun aku tak tahu.
Hatiku gila ketika ku melihat kecantikanmu
Aku bahagia
Seperti orang stress
Kau memang hebat
Aku tak tahi apa yang aku tulis
Benar adalah aku tak tahu
Andai aku mempunyai suatu keajaiban
aku cuman ingin melihatmu senyum ketika di dekapanku

Kehangatanmu
Terasa hangat dikala dirimu ada di sampingku
Menebarkan pesona yang ada ke dalam hatiku
Membuat aku tau akan artinya cinta
Didalam jiwa yang gembira
Dan di dalam cinta yang bergelombang
Hanya kamu d hatiku selamanya...

Hanya Lelap
Kutulis lewat lagu
Lagu tentang dirimu
Berharap dikau akan kembali
Dalam lelapku
Hanya lewat bayang ini
Ku berharap. Keindahan kan kembali datang
Untuk menemaniku
Mendampingiku
Dalam lelapku

puisi cinta ke 3


Cinta Sejati
Cinta sejati bukan berarti harus memiliki…
Tapi merelakan orang yang kita cintai bahagia walau pun dengan orang lain
Itu adalah cinta sejati
Cinta sejati bukan dilihat dari materi…
Tapi cinta sejati datang dari kata hati
Apakah kita bisa mencintai dan menerima apa adanya walau dia hanya sebatang kara
Cinta sejati bukanlah sebuah pembodohan…
Bagi orang – orang yang bisa mengerti
Apa arti cinta yang sebenarnya
Cinta adalah sebuah kebodohan…
Bagi orang-orang yang salah mengartikan
Apa itu cinta
Cinta sejati adalah untaian kata yang bisa membuat hati kita merasa bahagia dan di hargai
oleh seseorang yang mencintai kita…
Jangan pernah mengorbankan cinta demi harta….
Cinta itu akan lebih berarti bila kita menjalani nya dengan hati dan perasaan yang sempurna…
By : Andi

Puisi Patah Hati

PATAH HATI

Aku terbuai dengan kata-kata manismu
aku terbuai dengan rayuan cinta mu
ku pegang semua janji-janji mu kepada ku

Tapi kau paksa aku untuk menuruti semua perkataan mu kepadaku
tapi kini engkau menghilang jauh dan dapatkan pengganti mu
aku pun merasa tak berdaya dan mulai patah hati

Ibarat bunga segar, sudah layu di buang begitu saja
ibarat kekasih masih sayang dipuja-puja
sudah bosan di buang begitu saja ...




DITINGGAL KEKASIH

Kini kuhanya bisa membayangkan,
membaca aksara yang kau rangkai penuh makna
tanpa sanggup ku menyapa
dan hanya bisa mengenangmu dalam duka

Kini kau telah pergi
tanpa kau peduli tentang perasaanku
kau pergi dengan keangkuhanmu
kau tinggalkan kenangan yang hayakan rapuh ditelan waktu,
dan sisa sisa usiaku

Haruskah air mata ini mengalir setiap waktu?
haruskah kuhentikan
detak jantung dan nadiku untuk merindukanmu?
dan haruskah nyawa ini terpisah dari ragaku karena cintamu?
mungkinkah ini semua telah menjadi suratan takdirku



LUKA HATI

Aku duduk terdiam di tengah kesunyian
menatap langit yang enggan berbicara
entah mengapa ia diam membisu seribu bahasa
apakah ia juga tau akan kesedihanku ?

Luka yang selama ini aku pendam
Sakit yang sangat mendalam
Sakit yang tak bisa terbendung lagi
Bagaikan pisau menggoreskan luka

Kau pergi bersama semua kenangan
jauh....jauh dan semakon jauh
meninggalkan aku sendiri
bersama luka dalam hati



HAMPA

Ku langkahkan kaki ini dalam kegelapan...
Tanpa ku tau arah...
Dengan membawa segenap luka yang kau tinggal...
Langit telah berubah menjadi gelap berkelabu...
Setelah kau pergi tinggalkan ku...
Mawar merah yang dulu kelihatan indah...
Sekarang berubah menjadi Layu...

Dahulu kau yang telah meluluhkan hati ku...
Sehingga ku dapat mencintaimu...
Tapi kini kau telah pergi meninggalkan ku...
Aku memang mempunyai banyak kekurangan...
Dan aku bukanlah manusia yang sempurna...

Rasanya ku ingin terbang bebas...
Mencari cinta yang lain...
Tapi mana mungkin ku sanggup melakukan itu...
Setelah Sayap-sayap ku tlah patah karena mu...
Bayangan mu selalu menghantui ku...

Ini lah penghujung cintaku...
Inilah akhir perjalanan kisah cintaku...
Tuhan...
Bila ini yang terbaik aku merelakanya...
Jangan tumbuhkan rasa benci di dalam hati ini...
Meski sakit yang ku rasa...
Berikan senyuman pada ku...
Agar aku dapat bertahan disini...



JANJIMU YANG PALSU

Ketika hati ini berbicara ..
ketika mata ini melihat ...
ketika telinga ini mendengar..

Kanu mengucap beribu jaji-janji manismu itu
kau membuatku terbang melayang bersamamu
tapi ketika aku melihat semua kenyataan itu

Kau goreskan luka di hatiku
kau buat airmataku bercucuran deras
dari mata kepipiku

Aku tak kuasa menyakinkan ini semua
hatiku hancur.....
hatiku punah.....
hati ku pilu,,....

Ketika ku melihat jajimu yang telah kau ingkar
ketika ku melihat kini kau bersamanya
dibalik kesedihanku,...



HUJAN DI PAGI HARI

Hujan turun di pagi ini
Membasahi dunia dengan mimpi
Cemara itu basah lagi, kawan!
Sayang ku tak dapat menolongnya
Yang basah terlanjur basah

Perlahan, ku langkahkan kakiku
menuju rumah itu
Apa yang bisa diperbuat ?
Dengan sandal jepitku yang putus
Aku menari-nari dalam hatiku
Menyelaminya ke palung yang paling dalam
Untuk apa pintar menyelam?
Jika jiwamu tak disampingku



WALAU TAK MENGIZINKAN

Ingin kulepas...
pandangan rindu cinta kasihmu..
Yang menatap senantiasa menunggu..
Kehadiranku disisimu..

Walau kutau..
Waktu tak mengizinkan kita bersatu..

Semilir angin berhembus..
Bak mengerti asa dalam diri..
Pancaran cahaya dari kedua matamu..
Tak akan kulepas..
Walau badai merusaknya..
Walau topan mengotorinya..
Walau waktu tetap tak izinkan kita..

Walau..
Waktu mengambil diri ini.

Selasa, 09 Oktober 2012

SELAMAT DATANG, CINTA !

Kasih...
Hanya ku ingin pinta
Jangan kau larut dalam,
Indah lukisan kata
Aku takut,
Kau kan terjebak
Dalam semu, Fata-morgana
Ada... namun tiada
Kasih...
Bahasaku hanyalah
Untaian kata sederhana
Bukan asli pujangga
Kau tak kan dapatkan
Ungkapan sekelas Kahlil Gibran
Biarlah,
Aku menjadi aku
Bukan ku tak mampu,
Hanya ku tak mau,
Memujamu, hanya sebatas kata
Tak cukup...itu saja
Yang ku tau...
Itu hanyalah, bunga kata
Tinggi, melambung
Menembus batas angan
Aku hanya percaya
Apa yang ada, di dalam dada
Disini, cinta datang
Disana, cinta hidup
Bersama rindu
Dan kasih sayang
Kasih...
Yang kuharapkan
Itu adalah...dadamu
Juga...dadaku
Selamat datang, CINTA !
Tinggalah dihatiku
Aku pasti mencintaimu
Selalu, selamanya

Akhir Sebuah Penantian

Aku hidup bukan untuk menunggu cintamu.
Sulit ku terima semua keputusan itu.
Yang kini hilang tersapu angin senja.
Masih sulit pula untuk ku lupakan.
Suram dan seram jika ku ingat kembali.
Mungkin harus ku biarkan semua kenangan itu,
agar abadi oleh sang waktu.