Kamis, 11 Oktober 2012

Puisi Patah Hati

PATAH HATI

Aku terbuai dengan kata-kata manismu
aku terbuai dengan rayuan cinta mu
ku pegang semua janji-janji mu kepada ku

Tapi kau paksa aku untuk menuruti semua perkataan mu kepadaku
tapi kini engkau menghilang jauh dan dapatkan pengganti mu
aku pun merasa tak berdaya dan mulai patah hati

Ibarat bunga segar, sudah layu di buang begitu saja
ibarat kekasih masih sayang dipuja-puja
sudah bosan di buang begitu saja ...




DITINGGAL KEKASIH

Kini kuhanya bisa membayangkan,
membaca aksara yang kau rangkai penuh makna
tanpa sanggup ku menyapa
dan hanya bisa mengenangmu dalam duka

Kini kau telah pergi
tanpa kau peduli tentang perasaanku
kau pergi dengan keangkuhanmu
kau tinggalkan kenangan yang hayakan rapuh ditelan waktu,
dan sisa sisa usiaku

Haruskah air mata ini mengalir setiap waktu?
haruskah kuhentikan
detak jantung dan nadiku untuk merindukanmu?
dan haruskah nyawa ini terpisah dari ragaku karena cintamu?
mungkinkah ini semua telah menjadi suratan takdirku



LUKA HATI

Aku duduk terdiam di tengah kesunyian
menatap langit yang enggan berbicara
entah mengapa ia diam membisu seribu bahasa
apakah ia juga tau akan kesedihanku ?

Luka yang selama ini aku pendam
Sakit yang sangat mendalam
Sakit yang tak bisa terbendung lagi
Bagaikan pisau menggoreskan luka

Kau pergi bersama semua kenangan
jauh....jauh dan semakon jauh
meninggalkan aku sendiri
bersama luka dalam hati



HAMPA

Ku langkahkan kaki ini dalam kegelapan...
Tanpa ku tau arah...
Dengan membawa segenap luka yang kau tinggal...
Langit telah berubah menjadi gelap berkelabu...
Setelah kau pergi tinggalkan ku...
Mawar merah yang dulu kelihatan indah...
Sekarang berubah menjadi Layu...

Dahulu kau yang telah meluluhkan hati ku...
Sehingga ku dapat mencintaimu...
Tapi kini kau telah pergi meninggalkan ku...
Aku memang mempunyai banyak kekurangan...
Dan aku bukanlah manusia yang sempurna...

Rasanya ku ingin terbang bebas...
Mencari cinta yang lain...
Tapi mana mungkin ku sanggup melakukan itu...
Setelah Sayap-sayap ku tlah patah karena mu...
Bayangan mu selalu menghantui ku...

Ini lah penghujung cintaku...
Inilah akhir perjalanan kisah cintaku...
Tuhan...
Bila ini yang terbaik aku merelakanya...
Jangan tumbuhkan rasa benci di dalam hati ini...
Meski sakit yang ku rasa...
Berikan senyuman pada ku...
Agar aku dapat bertahan disini...



JANJIMU YANG PALSU

Ketika hati ini berbicara ..
ketika mata ini melihat ...
ketika telinga ini mendengar..

Kanu mengucap beribu jaji-janji manismu itu
kau membuatku terbang melayang bersamamu
tapi ketika aku melihat semua kenyataan itu

Kau goreskan luka di hatiku
kau buat airmataku bercucuran deras
dari mata kepipiku

Aku tak kuasa menyakinkan ini semua
hatiku hancur.....
hatiku punah.....
hati ku pilu,,....

Ketika ku melihat jajimu yang telah kau ingkar
ketika ku melihat kini kau bersamanya
dibalik kesedihanku,...



HUJAN DI PAGI HARI

Hujan turun di pagi ini
Membasahi dunia dengan mimpi
Cemara itu basah lagi, kawan!
Sayang ku tak dapat menolongnya
Yang basah terlanjur basah

Perlahan, ku langkahkan kakiku
menuju rumah itu
Apa yang bisa diperbuat ?
Dengan sandal jepitku yang putus
Aku menari-nari dalam hatiku
Menyelaminya ke palung yang paling dalam
Untuk apa pintar menyelam?
Jika jiwamu tak disampingku



WALAU TAK MENGIZINKAN

Ingin kulepas...
pandangan rindu cinta kasihmu..
Yang menatap senantiasa menunggu..
Kehadiranku disisimu..

Walau kutau..
Waktu tak mengizinkan kita bersatu..

Semilir angin berhembus..
Bak mengerti asa dalam diri..
Pancaran cahaya dari kedua matamu..
Tak akan kulepas..
Walau badai merusaknya..
Walau topan mengotorinya..
Walau waktu tetap tak izinkan kita..

Walau..
Waktu mengambil diri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar