Sabtu, 06 Oktober 2012

Novel Kehidupan

Rahasia Kembar Cermin: Sebuah Novel Misteri Dua Kehidupan Berbeda
Ditulis Oleh :Muthia Esfand, Pada Tanggal : 20 - 02 - 2012 | 20:03:12




Judul                : Rahasia Kembar Cermin
Penulis              : Audrey Niffenegger
Kategori           : Novel  terjemahan
Penerbit            : Esensi, Erlangga Group
Cetakan           :  2012
Tebal                : 522
Harga               : Rp70.000


Kau pernah membaca cerita tentang anak kembar,
tentang konflik dan pertikaiaan yang sering terjadi?
Mungkin itu sudah biasa. Namun, bagaimana kalau
cerita yang dominan justru  tentang kisah sendu keluarga
dengan anak-anak kembar itu?
Dan kau mungkin begitu  suka  teka-teki
Cerita dalam sebuah novel. ”Rahasia Kembar Cermin”
adalah jawabnya. Sebuah novel  yang sulit sekali
untuk diletakkan di atas meja sebelum selesai dibaca.
Kita mulai kisahnya...

Elspeth dan Edwina adalah sepasang anak kembar dengan kemiripan yang mencengangkan. Meskipun mereka sebenarnya memiliki karakter yang agak bertolak belakang, tetap saja mereka sulit untuk dibedakan. Keidentikan ini mulai menjadi petaka ketika mereka jatuh cinta pada laki-laki yang sama. Bahkan, petaka itu berlanjut hingga salah satu di antaranya melahirkan, sepasang anak perempuan, kembar cermin.

Bertahun-tahun setelahnya, datanglah sepucuk surat yang mengabarkan bahwa Elspeth telah meninggal dunia, dan mewariskan apartemennya yang ada di London kepada keponakan kembarnya, Juliana dan Valentina. Kabar yang mengejutkan mereka karena selama ini mereka tidak pernah bertemu dengan bibinya itu. Hal yang lebih mengherankan, bibi mereka juga mencantumkan sekian persyaratan sehingga mereka benar-benar bisa menerima warisan itu. Salah satu syarat yang tercantum membuat Edwina dan Jack, ayah dan ibu mereka, geram dan panik karena Elspeth dengan tegas mencantumkan bahwa ia tidak ingin saudara kembarnya dan suaminya menginjakkan kaki di dalam apartemennya, yang berarti mereka sama sekali tidak boleh mengunjungi anak-anak perempuannya.

Juliana dan Valentina bukan sekadar kembar biasa, mereka adalah kembar cermin. Bagian-bagian dari tubuh mereka saling berkebalikan, persis seperti seseorang yang sedang menatap dirinya di dalam cermin. Dalam sebuah pemeriksaan organ dalam, terlihat bahwa bagian dalam tubuh Juliana tersusun sebagaimana lazimnya manusia, sedangkan bagian dalam tubuh Valentina justru kebalikannya. Jantung Valentina terletak di sebelah kanan, begitu pula sususan organ dalam lainnya. Bahkan, sidik jari keduanya pun saling berkebalikan. Benar-benar layaknya cermin.

Meskipun orangtua mereka pada awalnya bersikap keras terhadap isi surat wasiat Elspeth, tidak ada yang bisa menghalangi keputusan mereka untuk pergi ke London dan menjalani hidup baru yang membuat mereka tidak sabar menunggu. Sebenarnya, Julianalah yang paling berkeras untuk pergi ke London, dan seperti biasanya, ia akhirnya bisa meyakinkan Valentina untuk tidak perlu khawatir berlebihan dan mulai mengajak kembarannya untuk membayangkan apa saja yang akan mereka lakukan sesampainya di London nanti.

Di antara keduanya, Valentina adalah yang paling rapuh dan tidak percaya diri. Ia sering kali hanya pasrah dan mengikuti kemauan Julia. Di sisi lain, Valentina selalu menjadi gadis yang digila-gilai teman-teman laki-laki mereka. Hal yang membuat Julia terkadang cemburu.

Cerita mulai menjalin konfliknya ketika si kembar datang ke London. Sang bibi ternyata belum benar-benar meninggal, arwahnya yang ada di apartemen tidak sabar menunggu kedatangan si kembar cermin. Dalam surat wasiatnya, Elspeth juga menjelaskan bahwa Robert Fanshaw yang menjadi tetangga apartemen mereka akan mengurus beberapa hal yang mereka butuhkan di apartemen itu. Robert adalah kekasih Elspeth, yang menemani Elspeth hingga nyawanya meregang.

Juliana dan Valentina mulai sering berselisih ketika tinggal di apartemen itu. Valentina lebih suka bergaul dengan Robert, yang dianggapnya tipe laki-laki menarik. Sementara Juliana mulai sering mengunjungi Martin, seorang laki-laki maniak kebersihan dan jarang berani meninggalkan apartemennya karena takut terkontaminasi hal-hal buruk yang ada di jalanan.

Ternyata, diam-diam hantu Elspeth merasa cemburu dengan kedekatan Robert dan Valentina. Ia menganggap yang ada dalam hati Robert adalah dirinya seorang. Ia mulai berupaya untuk bisa berkomunikasi secara visual dengan Robert dan kedua kembar cermin. Masalah semakin rumit ketika Valentina mulai merasa jengah dengan saudara kembarnya, dan tak jarang ia kepingin pergi jauh meninggalkan saudaranya itu. Entah bagaimana, Elspeth menafsirkan keinginan terpendam Valentina dengan cara benar-benar akan mengubah kehidupan mereka semua di kemudian hari. Satu per satu rahasia terdalam keluarga kembar ini mulai terkuak.

Audrey Niffenger sekali lagi mengambil tema tentang relasi antara dua kehidupan yang berbeda, seperti yang pernah diangkatnya dalam novel larisnya yang terdahulu, The Time Traveler’s Wife, yang kemungkinan besar dikarenakan aktivitas sehari-harinya sebagai pemandu Highgate Cemetery, sebuah komplek pemakaman kuno bersejarah yang ada di London, Inggris.

Caranya bercerita tentang relasi antara dua kehidupan yang berbeda ini terbilang tidak akan meremangkan bulu kuduk pembaca, tetapi malah semakin menguatkan latar sendu yang dominan dalam konflik keluarga ini. Jika biasanya pembaca disuguhi oleh konflik antara sepasang anak kembar, kali ini pembaca akan dibuat bertanya-tanya dengan pertikaian yang terjadi di antara dua pasang anak kembar. Dengan teka-teki yang bertebaran di dalamnya, novel ini sulit sekali untuk diletakkan di atas meja sebelum selesai dibaca. (Muthia Esfand/Tim Wasathon.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar