Rahasia Kembar Cermin: Sebuah Novel Misteri Dua Kehidupan Berbeda
Ditulis Oleh :Muthia Esfand, Pada Tanggal : 20 - 02 - 2012 | 20:03:12
BERITA TERKAIT
Judul : Rahasia Kembar Cermin
Penulis : Audrey Niffenegger
Kategori : Novel terjemahan
Penerbit : Esensi, Erlangga Group
Cetakan : 2012
Tebal : 522
Harga : Rp70.000
Kau pernah membaca cerita tentang anak kembar,
tentang konflik dan pertikaiaan yang sering terjadi?
Mungkin itu sudah biasa. Namun, bagaimana kalau
cerita yang dominan justru tentang kisah sendu keluarga
dengan anak-anak kembar itu?
Dan kau mungkin begitu suka teka-teki
Cerita dalam sebuah novel. ”Rahasia Kembar Cermin”
adalah jawabnya. Sebuah novel yang sulit sekali
untuk diletakkan di atas meja sebelum selesai dibaca.
Kita mulai kisahnya...
Elspeth
dan Edwina adalah sepasang anak kembar dengan kemiripan yang
mencengangkan. Meskipun mereka sebenarnya memiliki karakter yang agak
bertolak belakang, tetap saja mereka sulit untuk dibedakan. Keidentikan
ini mulai menjadi petaka ketika mereka jatuh cinta pada laki-laki yang
sama. Bahkan, petaka itu berlanjut hingga salah satu di antaranya
melahirkan, sepasang anak perempuan, kembar cermin.
Bertahun-tahun
setelahnya, datanglah sepucuk surat yang mengabarkan bahwa Elspeth
telah meninggal dunia, dan mewariskan apartemennya yang ada di London
kepada keponakan kembarnya, Juliana dan Valentina. Kabar yang
mengejutkan mereka karena selama ini mereka tidak pernah bertemu dengan
bibinya itu. Hal yang lebih mengherankan, bibi mereka juga mencantumkan
sekian persyaratan sehingga mereka benar-benar bisa menerima warisan
itu. Salah satu syarat yang tercantum membuat Edwina dan Jack, ayah dan
ibu mereka, geram dan panik karena Elspeth dengan tegas mencantumkan
bahwa ia tidak ingin saudara kembarnya dan suaminya menginjakkan kaki di
dalam apartemennya, yang berarti mereka sama sekali tidak boleh
mengunjungi anak-anak perempuannya.
Juliana
dan Valentina bukan sekadar kembar biasa, mereka adalah kembar cermin.
Bagian-bagian dari tubuh mereka saling berkebalikan, persis seperti
seseorang yang sedang menatap dirinya di dalam cermin. Dalam sebuah
pemeriksaan organ dalam, terlihat bahwa bagian dalam tubuh Juliana
tersusun sebagaimana lazimnya manusia, sedangkan bagian dalam tubuh
Valentina justru kebalikannya. Jantung Valentina terletak di sebelah
kanan, begitu pula sususan organ dalam lainnya. Bahkan, sidik jari
keduanya pun saling berkebalikan. Benar-benar layaknya cermin.
Meskipun
orangtua mereka pada awalnya bersikap keras terhadap isi surat wasiat
Elspeth, tidak ada yang bisa menghalangi keputusan mereka untuk pergi ke
London dan menjalani hidup baru yang membuat mereka tidak sabar
menunggu. Sebenarnya, Julianalah yang paling berkeras untuk pergi ke
London, dan seperti biasanya, ia akhirnya bisa meyakinkan Valentina
untuk tidak perlu khawatir berlebihan dan mulai mengajak kembarannya
untuk membayangkan apa saja yang akan mereka lakukan sesampainya di
London nanti.
Di
antara keduanya, Valentina adalah yang paling rapuh dan tidak percaya
diri. Ia sering kali hanya pasrah dan mengikuti kemauan Julia. Di sisi
lain, Valentina selalu menjadi gadis yang digila-gilai teman-teman
laki-laki mereka. Hal yang membuat Julia terkadang cemburu.
Cerita
mulai menjalin konfliknya ketika si kembar datang ke London. Sang bibi
ternyata belum benar-benar meninggal, arwahnya yang ada di apartemen
tidak sabar menunggu kedatangan si kembar cermin. Dalam surat wasiatnya,
Elspeth juga menjelaskan bahwa Robert Fanshaw yang menjadi tetangga
apartemen mereka akan mengurus beberapa hal yang mereka butuhkan di
apartemen itu. Robert adalah kekasih Elspeth, yang menemani Elspeth
hingga nyawanya meregang.
Juliana
dan Valentina mulai sering berselisih ketika tinggal di apartemen itu.
Valentina lebih suka bergaul dengan Robert, yang dianggapnya tipe
laki-laki menarik. Sementara Juliana mulai sering mengunjungi Martin,
seorang laki-laki maniak kebersihan dan jarang berani meninggalkan
apartemennya karena takut terkontaminasi hal-hal buruk yang ada di
jalanan.
Ternyata,
diam-diam hantu Elspeth merasa cemburu dengan kedekatan Robert dan
Valentina. Ia menganggap yang ada dalam hati Robert adalah dirinya
seorang. Ia mulai berupaya untuk bisa berkomunikasi secara visual dengan
Robert dan kedua kembar cermin. Masalah semakin rumit ketika Valentina
mulai merasa jengah dengan saudara kembarnya, dan tak jarang ia kepingin
pergi jauh meninggalkan saudaranya itu. Entah bagaimana, Elspeth
menafsirkan keinginan terpendam Valentina dengan cara benar-benar akan
mengubah kehidupan mereka semua di kemudian hari. Satu per satu rahasia
terdalam keluarga kembar ini mulai terkuak.
Audrey
Niffenger sekali lagi mengambil tema tentang relasi antara dua
kehidupan yang berbeda, seperti yang pernah diangkatnya dalam novel
larisnya yang terdahulu, The Time Traveler’s Wife, yang
kemungkinan besar dikarenakan aktivitas sehari-harinya sebagai pemandu
Highgate Cemetery, sebuah komplek pemakaman kuno bersejarah yang ada di
London, Inggris.
Caranya
bercerita tentang relasi antara dua kehidupan yang berbeda ini
terbilang tidak akan meremangkan bulu kuduk pembaca, tetapi malah
semakin menguatkan latar sendu yang dominan dalam konflik keluarga ini.
Jika biasanya pembaca disuguhi oleh konflik antara sepasang anak kembar,
kali ini pembaca akan dibuat bertanya-tanya dengan pertikaian yang
terjadi di antara dua pasang anak kembar. Dengan teka-teki yang
bertebaran di dalamnya, novel ini sulit sekali untuk diletakkan di atas
meja sebelum selesai dibaca. (Muthia Esfand/Tim Wasathon.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar